Terjerumus di Rumah Virus
ini
adalah satu-satunya Rumah Virus yang tidak mengancam penghuninya. Tidak akan
membunuh bagi yang terpapar olehnya.
Tidak juga mengancam ketentraman
sekitar rumah tersebut. Justru rumah ini menyebarkan hal yang positif.
Membuat orang lebih kreatif dan produktif. Yaitu, Rumah Virus Literasi (RVL).
Entah mimpi
apa saya semalam. Saya bisa masuk dalam rumah tersebut. Namun, saya benar-benar
sangat bersyukur dan berterimakasih bisa menjadi anggota keluarga RVL. Saya
yakin ini rumah yang pernah saya cari selama ini. Rumah untuk berkarya
Bagaimana saya bisa terlempar dalam rumah tersebut? Berawal
dari status Whatsapp Abah Khoiri, beliau memposting pelatihan menulis puisi.
Saya pun menyampaikan ketertarikan untuk mengikutinya. Harapannya saya diizinkan untuk mengikuti acara
tersebut. Tanpa berlama-lama beliau pun membalas WA saya.
Tidak kuduga,
Tidak hanya diizinkan untuk mengikuti pelatihan tersebut, beliau juga
menawari saya untuk masuk dalam Rumah virus Literasi. Namun untuk menjadi
penghuni Rumah tersebut, ada beberapa ketentuan yang harus diikuti dan
dipatuhi. Berikut tiga belas ketentuan warga RVL;
1. Selalu mohon bimbingan/lindungan Allah.
2. Jadilah warga RVL yang baik.
3. Jadikan RVL rumah berkarya, bukan diam.
4. Lihat grup 10-15 menit saja setiap hari.
5. Ikuti pelatihan dan menulis untuk berbagi.
6. Posting tulisan minimal sekali sebulan.
7. Hindari tulisan pornografi/pornoaksi/SARA.
8. Jaga etika pemostingan tulisan/berita.
9. Tidak berinteraksi urusan pribadi di dalam grup.
10. Hanya share satu link tulisan dengan judul/topik sama.
11. Beri komentar/apresiasi pada tulisan warga lain.
12. Mari menjadi penulis besar dengan membesarkan RVL.
13. Mari menjadi teladan dalam berliterasi.
Terus bergerak, berliterasi membangun negeri
Ini adalah kesempatan berharga bisa berbagung di rumah para penggiat literasi, khususnya menulis. Rumah Virus Literasi ini digagas oleh Abah Khoiri. Beranggotakan kurang lebih seratus sembilah puluh peserta. Disini saya bisa belajar langsung kepada beliau, dan master-master lainnya. Saya teringat apa yang disampaikan Abah Khoiri dalam bukunya Writing is Selling, “Belajarlah kepada ahlinya”.
Sebagai warga baru semoga pemilik dan para senior lainnya mau menerima dan membimbing saya untuk terus belajar. Berkarya seperti beliau-beliau semuanya adalah mimpi saya. Semoga ini benar-benar hari hari baikku, hari keberuntungan. Walau pun saya meyakini setiap hari adalah hari baikku, dan hari keberuntunganku.
Catatan Pak guru Untung ini merupakan apresiasi untuk keluarga RVL. Mdh2an terus kerasan di dalamnya. Terus berkarya, berliterasi membangun negeri.
Mantul...pasti pas...SPBU...
Tapi tidak dimulai dari nol ya...
Sudah bagus soalnya...piawai merangkai kata memjadi sesuatu yg memesona...