Sang Bapak Kreatif dan Ibu Tegas Disiplin

Selama Bulan Ramadan, setiap pagi saya lebih banyak waktu menyapa beberapa kehidupan di linkungan sekolah. Walau pun sekolah masuk lebih siang, saya sampai di sekolah tetap seperti biasa, pukul 06.15 Wib. biasanya sudah di sekolah. Setelah absen kegiatanku menyapa ikan-ikan di belakang sekolah, marmut, burung love bird, dll. Saya bawakan makanan untuknya. Selain kehidupan para hewan, para tumbuhan juga saya sapa, "Selamat pagi yang hidup, selamat pagi Nila, Marmut, dan semuanya" Sapaku.

Saya merasa ada kebahagiaan tersendiri menyapa mereka, saya melihat Nila dan Patin berebut makan, suaranya kecipak, kecipak, seperti tepuk tangan memberiku semangat untuk mendidik murid-murid. Apalagi Si Marmut, dan Love Bird, mereka berada dalam satu kandang besar, di bawah tempat marmur, sedangkan Love Bird berterbangan. Tetapi, mereka sama-sama makan di satu wadah. Selain itu, suara mereka sangat menggemaskan.

Saya sangat bersyukur di tempatkan di sekolah ini, sekolah yang mengusung konsep Sekolah Wisata Edukasi Flora Fauna. Sudah pasti di dalamnya banyak tumbuhan dan hewan, jangan heran kalau sekolah kami seperti kebun binatang dan kebun bibit. Ikon utama SMP Negeri 55 Surabaya adalah Iguana, keren kan?

Di sekolah ini saya baru sekitar delapan bulan, namun saya sudah bertemu dengan dua pemimpin hebat. Sekolah kami baru ada rotasi Kepala Sekolah, yang sebelumnya dinahkodai oleh Darto, S.Pd.,M.Pd. dan beliaulah penggagas Sekolah Wisata Edukasi Flora Fauna. Dari beliau saya banyak belajar menjadi pribadi kreatif yang penuh semangat. Salah satu kalimat yang pernah beliau sampaikan "Jangan pernah berhenti berfikir mencari cari. Semua masalah ada cara dan solusinya." ungkapnya.

Bertemu Pak Darto saya seperti menemukan sosok bapak, hal ini juga pernah saya tulis awal-awal berjumpa dengan beliau. Bukan hanya urusan kreativitas yang diajarkan, membangun semangat dalam memperbaiki diri juga beliau teladani. 

Akhir bulan Maret kemarin, beliau diganti oleh Nur Diana Dewi, S.Pd. yang tidak kalah hebat, Pak Darto dan Bu Nur sama-sama kepala sekolah penggerak. Artinya, misi kepemimpinannya melesat jauh kedepan. Walau pun masih hitungan hari, mantan kepala SMP Negeri 59 Surabaya sudah membuat saya takjub. Sikap tegas dan disiplin, serta sistematis, dari hemat saya itulah kelebihan Bu Nur. 

Selain itu beliau lebih detail dalam melihat permasalahan sekolah, dan menata tata ruang sekolah. Contohnya, melihat ruang guru yang tidak terlalu luas, ditambah beberapa alat dan media olahraga bejubel di ruang guru, langsung bertindak untuk dibuatkan rak khusus di depan ruang kelas untuk tempat bola-bola. 

Di SMP Negeri 55 Surabaya, saya telah dipertemukan dengan sosok Bapak dan Ibu yang inspiratif sebagai pemimpin. Semoga ke depan saya bisa terus belajar dari beliau berdua, menjadi guru yang merdeka, belajar sepanjang hayat.

Next Post Previous Post
No Comment
Komentar
comment url