Kerja Bakti dan Pak Riman



Selain lingkungan jadi bersih, masih banyak kisah lain yang bisa diceritakan dari "kerja bakti". Jadi kau tak perlu bersedih jika keringatmu hanyut di selokan mengelilingi kampungmu. Semua akan sampai pada muaranya.


"yang perting hasilnya tampak di mata. Lelah sedikit, terbalas" ungkap tetanggaku. Pagi ini kami sedang kerja bakti, di kampung pinggiran Kota Pahlawan. Sejak saya tinggal di kampung itu, sebagai warga kontrak. Maksudnya yang bertempat tinggal di rumah kontrakan. Baru kali ini ada kerja bakti.


Sebelumnya, selokan di depan rumah, mampet. Airnya mengenang tak menemukan ujung. Itu sebabnya ada kerja bakti. "jika dikerjakan sendir tidak mungkin sampai lelah. Tetapi kadang di dada ini yang berat" penjelasan yang simpel, namun untuk kepentingan bersama memang perlu dikerjakan sambil tertawa bersama. Pasti jauh lebih ringan. 


Kerja bakti yang tak jauh beda dengan anak-anak bermain air itu ternyata bisa menyelesaikan msalah mampetnya selokan. Tawa kami pun sangat lancar dan renyah. Ditambah bumbu rasan-rasan. Di mata lelaki pun, rasan-rasan seperti garam dalam sayur. Secukupnya pasti jadi penyedap. Pasti beda jika ini di tangan perempuan. Jika bisa nambah, satu kampung harus habis. 


Pasalnya, Pak Riman memang cocok jadi pendongen. Ceritanya banyak. Jadi warga sudah biasa menjadikan Pak Riman sebagai garam. "buktinya, dia tadi beediri disini. Sambicara sebentar. Lalu pergi ke depan. Sebentar lagi dia juga akan bercerita lagi kesini." ada yang menambahka garam sebelum sarapan dan sebelum kerja bakti selesai. 



Next Post Previous Post
No Comment
Komentar
comment url