Refleksi dan Pemantik Kurikulum Merdeka - PSP Angkatan 3

Mulai Dari Diri - Refleksi Kurikulum Merdeka

Mari kita sama-sama melakukan refleksi diri tentang kurikulum merdeka dengan beberapa pertanyaan pemantik ini. Pertama, kenapa kita harus merencanakan perjalanan belajar murid? Tugas guru adalah membersamai murid dalam proses belajar, ibaratkan belajar adalah perjalanan yang panjang dan jauh, pasti memiliki tujuan atau titik yang ingin kita capai. Untuk melakukan perjalanan tersebut sangat penting untuk menyiapkan apa yang diperlukan dalam proses perjalanan tersebut. Mengetahui kondisi masing-masing rombongan, menentukan jalan atau rute yang dituju. Dan menetapkan tujuan tersebut.

Dalam proses belajar, seorang guru harus mampu merencanakan, dari asesmen awal sebagai data untuk mengetahui kemampuan dasar dari prasyarat pembelajaran. Menentukan metode, dan media yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal. Dan menetapkan tujuan pembelajaran. Hal ini dilakukan dalam proses merencanakan pembelajaran.

Lantas bagaimana caranya untuk melakukan proses perencanaan perjalanan belajar Murid?  Ada tiga hal dalam proses merancang pembelajaran. Pertama, Membangun profesionalisme diri, kedua, melakukan perencanaan sesuai karakteristik lingkungan sekolah, dan kebutuhan belajar murid. Ketiga, Melakukan refleksi disetiap awal dan akhir pembelajaran.

Membangun profesionalisme guru artinya, guru selalu sadar akan tugas dan funsinya dalam proses pembelajaran. Guru harus selalu mengupgrade diri, belajar terus untuk mengantarkan muridnya dalam mencapai pengalaman belajarnya. Tidak ada alasan guru untuk tidak belajar, apalagi jaman telah berubah, dan ilmu pengetahuan telah berkembang pesat. Jika seorang guru masih memiliki pradigma bahwa yang harus belajar terus adalah siswanya, dapat dikatakan bahwa guru tersebut belum memahami tugas dan fungsi guru yang termaktub dalam kurikulum merdeka.

Cara yang kedua, adalah melakukan perencanaan sesuai dengan karakteristik lingkungan sekolah dan kebutuhan belajar murid. Pembelajaran yang bermakna jika guru dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, dan bernilai bagi muridnya. Sehingga apa yang didapatkan bisa bermanfaat untuk kehidupannya. Sekolah sebagai lingkungan belajar harus dapat dimanfaatkan sebagai ruang laboratorium belajar murid, selain belajar secara teori murid juga memahami secara praktik. Yang ketiga, melakukan refleksi diri. Dalam proses perencanaan sangat mungkin guru menemukan kendala, dan hal baru yang belum masuk dalam perencanaan perjalanan belajar murid. Hal ini perlu dilakukan perbaikan dengan cara malakukan refleksi diri, dan refleksi pembelajaran.

Pemantik selanjutnya adalah apakah selama ini kita dalam mengajar senantiasa memperhatikan karakteristik murid? Dengan jujur saya belum sepenuhnya memperhatikan seluruh karakteristik murid. Jumlah murid dan rombel yang sangat banyak, ditambah dengan tugas-tugas lainnya di sekolah memenuhi semua karakteristik murid masih terlalu berat. Namun saya telah berusaha untuk mengelompokkan dengan beberapa karakteristik murid yang hampir sama.

Dalam pemenuhan karakteristik murid, saya lebih banyak melihat kemampuan dasar prasyarat topik yang dipelajari. Belum sampai pada karakteristik permasalahan yang melatar belakangi, dan gaya belajar murid yang sangat beragama. Dengan adanya perubahan dan kebijakan kurikulum memang lebih membuka saya untuk melakukan pembelajaran yang lebih berdeferensiasi. Artinya, pembelajaran yang memang sesuai karakteristik murid ini adalah sebagai tulang punggung dalam kurikulum merdeka.

Apakah saya menerima perubahan tersebut dan apakah saya meyakini bahwa perubahan tersebut membawa ke arah yang lebih baik? saya meyakini perubahan kurikulum ini merupakan langkah besar dalam arah pendidikan di Indonesia. Dengan kurikulum merdeka, kita tidak hanya bicara masalah kognitif dan psikomotorik, namun titik berat pendidikan lebih pada pengalaman belajar yang menyenangkan, dan sesuai dengan kebutuhan murid sendiri, dan kebutuhan jamannya. Artinya pembelajaran diharapkan memang kontekstual dan bermanfaat bagi kehidupan murid.

Yang terakhir, apa yang seharusnya menjadi alasan terhadap perubaha kurikulum? Alasan yang mendasar dalam sebuah perubahan adalah menuju suatu kondisi yang lebih baik. selain itu, perubahan terjadi memang karena tidak sesuai dengan kondisi idealnya. Sedangkan untuk kurikulum sendiri, berubah memang untuk mencapai idealnya pendidikan yang sesuai kebutuhan alam dan jamannya.

Next Post Previous Post
No Comment
Komentar
comment url