Pemantaik dan Refleksi Capaian Pembelajaran PSP Angkatan 3

Mulai Dari Diri - Pemahaman Capaian Pembelajaran

Memasuki hari yang keempat, Pelatihan Komite Pembelajaran agendanya semakin bertambah padat. Jika tiga hari sebelumnya hanya ada satu bentuk kegiatan, di hari keempat langsung dua bentuk kegiatan, yaitu; singkronos dan asingkronos. Pada kegiatan singkronos terjadwal pukul 13.30 Wib. dengan fasilitator Ibu Rakhma. Sedangkan asingkronos, pembelajaran yang bisa dilakukan secara mandiri. Pada point kegiatan a.4.1.a berupa kegiatan pemantik proses refleksi diri tentang Capaian Pembelajaran (CP) beritu beberapa bertanyaan pemantik dalam kegiatan a.4.1.a;


Apa yang anda ketahui mengenai Capaian Pembelajaran? Memahami kurikulum merdeka salah satu yang perlu dipahami adalah mengenai CP. Di dalam pedoman kurikulum merdeka dan panduan pembelajaran dan asesmen CP merupakan kompetensi yang harus dicapai oleh murid selama satu fase. Capaian Pembelajaran sendiri merupakan tujuan umum yang ditargetkan dalam satu fase dan bisa dicapai dengan satu persatu. CP akan diturunkan menjadi TP atau Tujuan pembelajaran. 

Masuk pada pemantik kedua, apa saja hal yang anda pertimbangkan sebagai landasan saat merencanakan pembelajaran di kelas? Kaitannya dengan Capaian Pembelajaran yang menjadi pertimbangan saya dalam merancangan pembelajaran adalah kompetensi dasar pada setiap fase, atau pun pada konten pembelajaran baru. Jika di fase D guru harus mengetahui profil murid apakah kompetensi di fase sebelumnya sudah tuntas, atau tidak? Begitu juga untuk memulai konten atau materi baru, apakah murid sudah menguasai prasyarat materi tersebut? Jika ada murid yang belum memenuhi pra syarat guru harus memperhatikan hal tersebut dalam merancang pembelajaran.

Selanjutnya yang bisa menjadi pertimbangan dalam merancang pembelajaran adalah pembelajaran yang kontekstual sesuai kebutuhan murid dan kondisi sosio lingkungan. Jika lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat di sekitar berada di pedesaan yang memang jauh dari perkembangan teknologi, hal tersebut harus masuk dalam pertimbangan bagi guru untuk merancangan pembelajaran seni budaya yang berbasis teknologi mutakhir. 

Apa yang selama ini menjadi tujuan besar dari proses pembelajaran siswa yang anda lakukan? Pemantik ini menurut saya sangat penting, karena dalam proses pembelajaran guru harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan ini merupakan hasil interpretasi dari Capaian Pembelajaran, dan analisis kebutuhan belajar murid, serta kondisi lingkungan sekolah. dalam tahun terakhir selama proses pembelajaran saya lebih menekankan pada tujuan mendorong siswa memiliki semangat belajar, dan peningkatan literasi siswa. Hal ini saya lakukan di dasari atas temuan, bahwa banyak siswa yang justru memiliki semangat belajar yang kurang, padahal perkembangan teknologi yang menyediakan sumber belajar yang banyak dan tidak terbatas. Yang seharusnya tersedianya sumber belajar yang banyak akan berbanding semangat belajarnya murid. Ternyata tidak.

Masalah literasi, khususnya budaya membaca dan menulis salah satu menjadi point tujuan saya dalam proses pembelajaran. Budaya literasi bangsa kita masih rendah, saya memandang murid memang perlu pendampingan dan figur untuk menanamkan budaya literasi dalam dirinya. Dengan memberi penekatan pada tujuan proses pembelajaran sebagai upaya peningkatan budaya literasi, murid akan memahami peran kemampuan literasi dalam proses pembelajaran.

 Pertanyaan pemantik yang ke empat, bagaimana cara anda mengetahui bahwa siswa telah memahami apa yang dipelajarinya? Dalam proses pembelajaran ada tahap yang namanya evaluasi, salah satunya untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran tersebut. Selain proses evaluasi, untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang dipelajari juga ada yang namanya asesmen dan refleksi. Asesmen sendiri tidak hanya untuk mengukur pehaman siswa, seperti yang kita ketahui asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning), asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning), dan asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning). Sedangkan refleksi juga bisa digunakan untuk mengukur seberapa tingkat pemahaman murid.

Yang terakhir mengenai strategi dalam membentuk pemahaman siswa. Saya banyak melakukan strategi dengan ruang eksplorasi yang bebas, murid diberikan pemantik untuk mencari pengetahuan dari berbagai media, dan pemanfaatan teknologi. Dengan begitu mereka lebih sadar akan terbukanya ilmu pengetahuan dan manfaat perkembangan teknologi. Sehingga pemahaman belajar siswa juga lebih meningkat.

Refleksi dan pemantik ini saya harap mampu menjadi background knowlage saya dalam belajar di kegiaatan pelatihan komite pembelajaran.

Next Post Previous Post
No Comment
Komentar
comment url