Rumus Jitu Mengobarkan Inspirasi

 

Penulis: Much. Khoiri

Ukuran: xiv + 194

Tebal: 13,5 x 20,5 cm

Cetakan pertama, Juni 2018

ISBN: 978-623-0891-93-4


Writing is selling, dari judul tersebut pasti kita sudah bisa mebayangkan isi buku membicarakan tentang apa. Buku ini sangat cocok dibaca bagi yang ingin belajar menulis, dan tidak sekadar belajar menghasilkan tulisan yang bagus. Namun, di dalam buku ini juga bisa mempelajari bagaimana tulisan bernilai cuan. Dengan prakata lain, dengan buku tersebut bisa belajar menulis dan berpenghasilan dari menulis.

Sekali pun tema yang diangkat tentang menulis untuk menghasilkan cuan, bukan berarti buku ini hanya cocok dibaca bagi penulis tingkat advance. Tingkat basic pun atau pemula juga perlu membacanya, dan mengikuti gagasan-gagasan yang disajikan oleh Moch. Khoiri.

Ada 48 artikel terhimpun dalam buku tersebut. Dari empat puluh delapan artikel terbagi menjadi lima kategori; menata mindser, menjaga spirit, menjaring inspirasi, berkarya setiap hari, dan menuju writerpreneur. Pengelompokan berdasarkan kategori memudahkan pembaca untuk menjelajahi isi buku keren ini. Jika ada pembaca yang biasa membaca dengan gaya scalping, hanya membaca bagian-bagian kecil yang dianggap penting. Pengelompokan kategori di dalamnya akan menjadi petunjuk, sesuai kebutuhan masing-masing.

Sebenarnya semua isi buku ini menurut saya daging semua. Baik secara gagasan dan cara penyampaian sudah tidak diragukan lagi. Apalagi penulisny bukan orang baru dalam dunia literasi, baik secara teori maupun karya yang sudah dihasilkan. Beberapa bukunya juga masuk Best seller, dan pada tahun yang sama (2014) masuk 50 tokoh Inspiratif Alumni Unesa.

Penulis pemula biasanya sering mengeluh masalah inspirasi, atau ide yang akan ditulis. Ide semacam barang berharga yang sulitnya setengah mati untuk didapatkan. Saya pun juga pernah merasakan hal itu, mungkin ini juga dirasakan banyak penulis pemula. Dari beberapa pelatihan tentang menulis yang saya ikuti, banyak peserta bertanya seputar bagaimana memunculkan ide, atau menemukan ide yang bagus.

Di tangan founder Rumah Virus Literasi, permasalah yang banyak ditanyakan bagi penulis pemula ini ditangkap dan menjadi ide tulisan. Khoiri mengemas menjadi satu topik tersendiri; menjaring inspirasi. Di dalam topik ini kita akan menemukan satu rumus bagaimana mengobarkan inspirasi. Prior Knowledge + triger = inspirasi.

Pengetahuan lama (prior knowledge) akan menjadi inpirasi baru saat ada pemicu (triger) yang bekerja. Sedikit banyak kita pasti sudah punya pengetahuan lama, tinggal bagaimana membuat triger nya. Pemicu bisa berupa pengetahuan baru yang diperoleh dari melihat, mendengar, merasakan, dan lain-lain. (halaman 65). Perbanyaklah gugusan pengetahuan yang akan menjadi inspirasi untuk menulis. Salah satunya dengan mebaca. "Jangan menunggu inspirasi, anda bukanlah penulis, melainkan seorang penunggu." Kata bijak ini juga ada di dalam bagian buku tersebut. Sangat benar, inspirasi tidak boleh ditunggu, harus kita ciptakan pemicunya agar berkobar.

Selain rumus tersebut ada beberapa tips yang bisa diikuti oleh penulis pemula. Salah satunya yang menurut saya ini sangat penting adalah belajar menulis pada ahlinyaayo menulis setiap hari, dan urgensi speed writing. Namun sebenarnya bukan hanya tiga judul ini yang bisa diikuti untuk melatih dan belajar menulis. Artikel-artikel lainnya juga layak diketahui dan dilakukan untuk menjadi penulis yang baik, dan sampai menjadi wreterpreneur.

Menjadi wreterpreneur adalah jantung buku ini, didalam praka buku tersebut, Khoiri menyitir apa yang ditulis Donny Herdianto, "Everybody lives by selling something". Jika sepakat dengan pernyataan tersebut, tulisan pun bisa dijual. Menghasilkan uang.  Namaun, apakah sudah ada tokoh atau penulis yang bisa kita teladani? Saya rasa tidak perlu disebutkan satu persatu, baik penulis internasional dan nasional. Sangat banyak tokoh-tokoh yang karya bukunya terjual jutaan eksemplar.

Untuk menuju kesana ada jurus yang diijazahkan oleh Sang Gurukepada para calon penulis. Dibagian terakhir satu artikel khusus membahas enam jurus menjadi wreterpreneur. Berikut enam jurus tersebut; 1). serius belajar menulis. 2). mahirkan diri dalam menulis. 3). target menulis buku. 4). menulis buku layak jual. 5). Menjual buku karya sendiri. 6). Manajemen wreterpreneur.

Membaca buku ini dilatih untuk menulis yang baik dan bagus. Sampai mencapai maqam menulis tertinggi. Khoiri meminjam istilah sufistik, yaitu; syariat, makrifat, dan hakikat. Maqam puncaknya adalah hakikat. Namun, tidak hanya dilatih menulis menuju maqam tertinggi, ada fakta lain yang saya temukan, bahwa setiap gagasan yang tulis oleh Sang Guru akan membuka wawasan pembaca bahwa menulis bisa menjadi self improvement, dan menulis bisa menjadi kekayaan yang dapat di wariskan.

Coba kita lihat judul salah satu judul artikel dalam buku tersebut, menulis itu komunikasimendidik diri menulismenulis mencegah kepikunan, dan menulis untuk perjuangan. Sebenarnya bukan hanya empat judul tersebut yang akan menggugah kita untuk memupuk potensi diri. Jika ingin lebih lengkap tidak ada salahnya untuk membaca bukunya langsung. Selamat mewariskan kebaikan, ilmu yang bermanfaat termasuk tiga hal yang akan terus dinilai ibadah sekali pun kita sudah di alam barzah.

Next Post Previous Post
1 Comments
  • Much. Khoiri
    Much. Khoiri 14 Februari 2023 pukul 07.27

    Tinjauan buku yang bagus, Pakguru Untung. Terima kasih telah meresensi buku ini.

Komentar
comment url