Hasil Langit
Catatan Ramadhan #2
Saya yakin baru kali ini mendengar istilah "hasil langit", karena frasa tersebut sengaja saya ciptakan sendiri untuk menyebut sesuatu yang bukan hasil bumi. Sedangkan "hasil bumi", saya mengartikan sesuatu yang dipetik dan ditanam sendiri dari kebun atau ladang.
Mengobati rindu tidak butuh lama, orang tua saya juga tidak mau saya berlama-lama di kampung. Karena sekarang saya sudah memiliki tanggungjawab yang membutuhkan waktu dan perhatiaan saya. Anak dan istri tidak hanya butuh dicukupi nafkahnya, namun kehadirannya sangat dibutuhkan dalam membangun rumah tangga.
Sehari semalam saya cukupkan untuk menutup ruang rindu dengan orang tua, hari kedua bulan puasa saya kembali ke tengah-tengah anak dan istri. Oleh-oleh spesial dari kampung adalah hasil bumi, ada pisang, kacang hijau, jagung, nangka dan lain-lain. Dari hasil bumi tersebut tidak setiap pulang dibawakan semuanya, namun sesuai musimnya. Seperti kemarin, musim kacang hijau. Oleh-olehnya berupa kacang hijau dan beberapa sisir pisang.
Di kampung halamanku tidak ada hasil langit, dari hasil bumi itulah hidup kami penuh sederhana dan tentram.