Catatan Pelatihan Profil Pelajar Pancasila #1

 


“Belajar sepanjang hayat”  begitulah ungkapan Bapak Hendarman dalam Pembukaan Pelatihan Pelajar Pancasila yang diadakan oleh Dispendik Kota Surabaya. Saya sangat bersyukur hari ini, Selasa 19 Januari 2021 dapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan tersebut. Maka saya ucapkan terimakasih banyak kepada Kepala Sekolah  SMPN 18 Surabaya yang telah mempercayai dan menugaskan saya untuk menjadi peserta dalam Pelatihan Pelajar Pancasila.


Dalam pembukaan acara tersebut, paparan pertama oleh Ir. Hendarman, M.Sc. Ph.D. selaku Kepala Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Beliau menyampaikan tentang “Strategi Sekolah dalam Membentuk Profil Pelajar Pancasila”. Judul paparan tersebut dibagi menjadi tiga point materi, yaitu; Profil Pelajar Pancasila, Penguatan Karakter dan Strategi.


Mungkin kita pernah mendengar tentang Profil Pelajar Pancasila, karena memang sudah digaungkan kemana-mana oleh Mas Mentri, Nadiem Makarim. Mungkin kita masih bertanya, saya sendiri pun bertanya-tanya, apa sih Profil Pelajar Pancasila? Tujuan dan maksudnya untuk apa? Mungkin ada banyak pertanyaan lain yang muncul.


Dalam paparannya, Pak Hendarman membuka wawasan tentang Profil Pelajar Pancasila. Bahwa kita semua mempunyai tanggungjawab moral untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. SDM yang unggul ini diharapkan mampu menjawab tantangan dan perkembangan jaman yang begitu cepat, seperti disrupsi teknologi, teknologi 4.0 dan menurunnya peradaban di generasi ini. Semua itu sudah tertuang dalam peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan (Permendikbud) Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.


“Sumber Daya Manusia yang unggul itu dalam definisinya, pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila”. Pelajar sepanjang hayat bukan hanya sebatas Siswa dan mahasiswa, namun termasuk kita semua. Siapa pun dan posisi apa pun punya tanggungjawab untuk terus belajar. Lanjut Pak Hendarman.


Kedepan, Profil Pelajar Pancasila akan menjadi menjadi target, menjadi kompas dari semua kegiatan dan kebijakan untuk menghasilkan SDM unggul. Dimensi SDM unggul meliputi; satu, Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia., Mandiri, Bernalar kritis, Kreatif, Bergotong royong, dan Berkebinekaan global. Artinya, kurikulum pun harus mengarah terhadap Profil Pelajar Pancasila.


Tak kalah menarik dari paparan Pak Hendarman terkait strategi untuk mencapai hal tersebut. Dijelaskan, bahwa tahun-tahun sebelum untuk mencapai atau pelaksanaan suatu program diawali dengan Bimtek. Namun kali ini Kementrian memutuskan pelaksanaan dilakukan dengan Kampanye Komunikasi Publik. Dimana proses awalnya berangkat dari, mengajarkan, dibiasakan, dilatih konsisten, baru menjadi kebiasaan, menjadi karakter, dan menjadi budaya.


“karena, Pendidikan karakter tidak mungkin bisa langsung lompat. Baru diajarkan terus langsung menjadi budaya. Pasti ada proses panjang. Tegasnya.


Dari tiga poin materi di atas, saya sampaikan maaf karena belum bisa saya tuangkan semua dalam satu tulisan ini. Pastinya materi yang belum tersampaikan dalam tulisan ini, semuanya sangat bagus dan berguna bagi kita. Bukan hanya bagi guru, Sekolah atau yang ada kaitannya dengan proses pendidikan di sekolah. Namun semua materinya juga berguna bagi orang tua, dimana orang sebagai guru utama dan terutama dalam proses pendidikan anak.


Pernyataan penutup dari Pak Hendarman dalam sesi ini, “Profil Pelajar Pancasila adalah kompas semua kebijakan pendidikan di semua Kementerian. Untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Unggul. Saya yakin Kota Surabaya mampu menjadi Show Keys atau contoh bagi Kota-kota yang lainnya.”

Semoga bermanfaat.



MATERI DARI Ir. HENDARMAN, M.Sc. Ph.D
 
Next Post Previous Post
No Comment
Komentar
comment url