Alternatif Pembelajaran Inovatif - Aksi #13

 “Ketika guru-guru pada inovatif, sebagai pimpinan saya harus menciptakan suasana dan lingkungan sekolah yang mampu mewadahi para guru agar bisa berinovasi secara maksimum.” Buka Darto, S.Pd., M.Pd., MCE. Kepala SMP Negeri 55 Surabaya. Jumat, 28 Oktober 2022.

Webinar yang menghadirkan tiga narasumber ini bertajuk “Alternatif Pembelajaran Inovatif” dihadiri kurang lebih 150 peserta melalui Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube. Pemateri pertama disampaikan oleh R. Mustofa, S.Pd., M.A. dosen Unusa dan Ph.D Candidate Hua-Shih College of Education  Nasional Dong Hwa University, Taiwan Republic of China. 

Pendidikan itu adalah objek mati, karena Pendidikan adalah proses. Maka, yang mampu menghidupkan proses ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM) nya. Sehingga Pendidikan itu hidup dan berkembang sesuai jamannya. Salah satu yang bisa kita lihat dari proses hidupnya Pendidikan adalah perkembangan kurikulum, kita tahu kurikulum ini berkembang dari pertama kali sampai pada kurikum merdeka itu adalah proses menjawab kebutuhan dan tantangan zaman. “Pendidikan itu adalah proses, maka tidak akan pernah ada akhirnya.” Openning session Mustofa dalam menyampaikan materinya. 

“Adapun yang perlu digaris bawahi dalam proses pembelajaran inovatif, tidak boleh berjarak dengan perkembangan teknologi”. Lanjut dosen Unusa. Bagaimana pun perkembangan teknologi ini membersamai kehidupan manusia, maka tugas Pendidikan dan guru sebagai fasilitator pembelajaran tidak lain memaksimalkan kemampuan anak secara Hardskill dan soft skill nya. jika pembelajaran itu belum mengintegrasikan teknologi maka pembelajaran tersebut belum masuk dalam rubrik pembelajaran yang inovatif. 

Materi yang kedua dibawakan oleh Dr. Welly Suryandoko, S.Pd., M.Pd. Dosen Prodi Pend. Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya. Paparan sangat menarik, tema yang dibawa adalah “Sebagian Inovasi Pembelajaran Seni Budaya”. Cukup jelas dan padat paparannya tentang inovasi teknologi dalam pembelajaran seni budaya. Dari beliau, karya dalam inovasi teknologi seni budaya beruapa metode pembelajaran Among Rasa.

“di dalam inovasi pembelajaran akan berakhir dengan munculnya pembelajaran yang inovatif.” Papar dosen Unesa. Di dalam seni sendiri terdapat beberapa irisan yang unik, di dalamnya terdapat; seni, ilmu seni, dan Pendidikan seni. Seni merupakan sesuatu yang diciptakan dan hadir untuk dinikmati. 

Ilmu seni merupakan alat untuk memahami dari karya seni sendiri. Sedangkan Pendidikan seni sendiri bisa berupa Pendidikan yang terjadi dari sebuah karya seni, dan atau pun seni sebagai media dalam proses Pendidikan. “ di dalam seni terdapat tiga perspektif yang unik untuk bisa kia pahami, yaitu; seni, ilmu seni dan Pendidikan seni.” Tutur laki-laki yang biasa dipanggil Wely.

“Among Rasa sendiri sebenarnya merupakan akronim dari sintak pembelajaran itu sendiri. Yaitu; Analisis dan penyampaian materi tokoh, merumuskan bentuk akting, observasi dan ekplorasi akting, rancangan praktik tokoh pada monolog digital, dan sampikan karya dan evaluasi karya monolog digital.”  Lanjut Wely. 

Sebagai pemateri penutup (Untung, S.Pd., guru SMPN 55 Surabaya), saya menyampaikan tentang Pembelajaran Inovatif Pengalaman Belajar yang Menyenengkan. “inovatis sendiri merupakan proses yang bersifat baru, atau kebaruan.” Papar pribadi saya. Secara teoritis inovatif pembelajaran pasti bertumpa filsafat belajar yang dibangun atas dasar pengalaman-pengalaman . 

Ketiga pemateri menyampaikan kurang lebih selama dua jam. Semua peserta masih focus sampai acara berahir. Harapan dari SMPN 55 Surabaya, dengan adanya kegiatan ini menjadi semangat untuk terus berinovasi. Baik bagi sekolah, guru, dan kepala sekolah sendiri. “SMPN 55 Surabaya, sudah dimulai untuk menjadi sekolah yang inovatif, satu-satunya sekolah yang membangun konsep belajar sekolah wisata edukasi flora dan fauna adalah SMPN 55 Surabaya. Tutup beliau.